Taman Sri Deli ini awalnya dibuat untuk keluarga Sultan Deli pada masa Hindia Belanda. Lokasinya masih berada di Masjid Raya Al-Mansoen, memiliki area yang luas. Sekarang, taman ini sering dijadikan tempat nongkrong asik namun sarat sejarah.
Banyak sekali wisata yang awalnya ditutup dan dikhususkan untuk keluarga kerajaan akhirnya dibuka untuk umum. Tentu saja ini bukan tanpa alasan, pembukaan situs seperti ini dinilai sebagai bentuk edukasi sejarah. Sehingga generasi bangsa tidak lupa akan sejarah.
Kali ini kami akan membagikan mengenai salah satu taman yang populer di Medan. Pastikan Anda memasukkannya dalam list kunjungan ketika berliburan ke Sumatera Utara nanti.
Taman Sri Deli dengan Sejumlah Modernisasi Namun Mempertahankan Sejarah
Tempat ini dulunya dibuat khusus oleh Sultan Deli untuk keluarga bersantai. Pada era Hindia Belanda tersebut bangunan ini memiliki arsitektur yang kental sekali. Sri Deli dibuat terbuka dengan lahan hijau yang diberikan nama Derikanpark.
Sempat mengalami keterbengkalaian karena tidak diurus dengan baik, akhirnya pemerintah melakukan modernisasi. Penataan ulang ini tidak merubah bentuk asli dan tetap memiliki nilai sejarah. Lalu akhirnya dibuka secara umum sebagai tempat wisata.
Luasnya berkisar 1,4 hektar dengan bentuk seperti trapezium. Konsep pembangunan awalnya menggunakan gaya Turki, India, dan Mesir yang dipadukan. Tentu saja kita akan merasakan bagaimana keindahan taman terbuka ini.
Area Kompleks Perumahan Sultan
Taman Sri Deli ini awalnya termasuk kawasan perumahan. Bahkan kolam yang luas dan masih ada saat ini, dulunya penuh dengan bunga teratai dan angsa. Sehingga jika diperhatikan letak taman ini dekat dengan Istana Maimun, Istana Puri, dan masjid.
Para keluarga Sultan Deli akan melepaskan penat dan bersantai di sini. Saat ini ketika orang ingin mengunjunginya juga mudah karena lokasinya cukup strategis. Jam bukanya mulai pagi jam 7 sampai jam 9 malam.
Kebanyakan wisatawan berkunjung karena penasaran bagaimana taman pada era Hindia Belanda. Saat ini banyak orang nongkrong bahkan olahraga karena kawasannya yang mendukung.
Ketika piknik ke sini, Anda juga akan merasakan bagaimana keseruan bersama rombongan. Pastikan membawa makanan dan membawa pulang sampah. Sehingga lokasi taman ini akan tetap terjaga keasrian dan keindahannya.
Sempat Alami Perubahan Nama
Taman ini sempat berganti-ganti nama sampai akhirnya menjadi yang terakhir adalah Sri Deli. Dahulu sempat dinamai sebagai Taman Tengku Halijah, karena terinfluence oleh Taj Mahal yang dibuat sebagai tanda kasih sayang.
Setelah itu berganti menjadi Derikanpark lalu berubah lagi menjadi Kolam Sri Deli, ini terjadi karena di dalamnya terdapat kolam besar sebagai center. Sampai pada akhirnya berubah menjadi Taman Sri Deli ini. Pemberian nama yang berubah-ubah tersebut juga memiliki alasan tersendiri. Untuk bisa mempelajarinya lebih dalam, cukup berkunjung dan datang ke lokasinya saja.