Museum Tjong A Fie Mansion merupakan rumah saudagar asal Cina pertama di Kota Medan. Kini, masyarakat dan pemerintah setempat menjadikannya tempat bersejarah yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan.
Di balik pembangunan Tjong A Fie Mansion, tersimpan cerita yang unik. Selain itu, memiliki arsitektur bangunan yang menakjubkan, sehingga banyak orang berbondong-bondong untuk datang.
Daya Tarik Museum Tjong A Fie Mansion
Tjong A Fie lahir pada 1860 dan wafat di tahun 1921. Ia merupakan seorang perantau dari Provinsi Guangdong.
Perjalanannya berakhir di Medan dan mendirikan sebuah rumah yang saat ini menjadi peninggalan bersejarah. Tjong A Fie Mansion, beralamatkan di Jalan Ahmad Yani no 105.
Bagi turis yang ingin berkunjung, pintu gerbang mansion ini dibuka antara pukul 09.00 sampai 17.00 WIB. Untuk melihat lebih detail daya tariknya, mari simak pemaparan berikut ini.
Perjalanan Tjong A Fie Sang Pemilik Rumah
Di Cina, sebenarnya Tjong A Fie sudah menikah. Namun, ketika ia datang ke Sumatera, dirinya menikah dengan seorang perempuan dari Penang, Malaysia.
Dari pernikahan keduanya, Tjong A Fie dikarunia tiga orang anak. Sayangnya, sang istri tidak berumur panjang dan meninggal dunia.
Saat usianya yang masih muda, ia sudah merantau ke Hindia Belanda untuk mengikuti sang kakak. Ia dikenal pekerja keras, sehingga mampu memiliki sebuah perkebunan yang luas.
Arsitektur Bangunan
Museum Tjong A Fie Mansion memiliki arsitektur bangunan yang unik. Mansion tersebut, berdiri sejak tahun 1895. Meski begitu, bangunannya tetap kokoh hingga kini.
Memiliki luas hingga 8.000 meter yang terdiri dari dua lantai dengan 35 kamar. Hal yang paling menyita perhatian, yakni dua patung besi Foo Lions yang terpampang.
Patung tersebut memiliki desain dan ukiran yang unik. Sang pemilik rumah dulunya menggunakannya sebagai dekorasi secara artistic.
Patung besi Foo Lions diletakkan di gerbang utama sebagai penjaga. Mansion ini memiliki lantai yang berasal dari ubin Venesia.
Di dalamnya, kita akan menemukan perabotan lampu yang indah. Lampu itu mengusung dua konsep sekaligus, yakni Cina dan Eropa.
Selain itu, terdapat berbagai macam ruangan berukuran besar. Salah satunya digunakan sebagai ruang tidur mendiang Tjong A Fie.
Dalam kamar tersebut terdapat tempat tidur yang berasal dari kayu mahoni. Sementara itu, beberapa pakaian sutra dan artefak zaman dulu juga dapat kita temukan.
Saat mengunjungi bagian luar kamar tersebut, pengunjung akan menjumpai ruang makan keluarga dan dapur berukuran besar. Bahkan, lengkap dengan alu serta batu mortar kuno. Kemudian, pada lantai duanya terdapat kuil Kwan Ti Kong dan juga Ballroom.
Demikianlah review singkat tentang Museum Tjong A Fie Mansion yang bisa kita ketahui. Jangan lupa untuk merencanakan liburan selanjutnya ke tempat wisata ini. Dijamin, banyak hal-hal menarik yang bisa kita temukan.